MAKALAH “SIKLUS AKUNTANSI TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN”

 

MAKALAH

“SIKLUS AKUNTANSI TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah : pengantar akuntansi

Dosen Pengampuh : Samsi M.Pd

 

 

 

 

                                            Disusun Oleh : Putri Ayu Ningsih

Semester : 1

 

 

(STAIMA)

Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’had Aly Cirebon

 

 

KATA PENGANTAR

 

 Assalamu Alaikum Wr.Wb.

   Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Atas segala nikmat dan karuniaNya.Shalawat dan salam yang tak lupa pula kita panjatkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan/jahiliyah kealam terang benderang sekarang ini. Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah dengan daya dan upaya yang terbatas maka makalah ini dapat diselesaikan

   Adapun judul makalah ini adalah “Siklus akuntansi tahap penyusunan laporan keuangan” Akhir kata saya berharap apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terkhusus bagi kita untuk digunakan sebagai pembelajaran dalam membuatkan karya-karya baru lainnya.Semoga Allah Swt senantiasa tetap memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kami menuju jalan lurus yang penuh dengan Ridha-Nya.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu alaikum Wr.Wb.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 2

2.1 Pengertian jurnal penyesuaian.................................................................................................. 2

2.2 Perlunya jurnal penyesuaian.................................................................................................... 2

2.3 Jurnal penyesuaian ketentuan PABU........................................................................................ 2

2.4 Jurnal penyesuaian karena kesalahan pencatatan....................................................................... 3

2.5 Membuat jurnal penyesuaian................................................................................................... 3

2.6 Pengertian neraca lajur............................................................................................................ 5

2.7 Tujuan pembuatan neraca lajur................................................................................................ 5

2.8 Proses penyusunan neraca lajur................................................................................................ 5

2.9 Bentuk- bentuk neraca lajur..................................................................................................... 6

2.10 Membuat neraca lajur............................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 9

3.2 Saran...................................................................................................................................... 9

 

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 10

 

 

 

 

 

 

 

ii


BAB I PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

          Siklus akuntansi ialah suatu proses dalam membentuk sebuah laporan financial (keuangan) perusahaan yang bisa diterima dan dipertanggungjawabkan.Pengertian siklus akuntansi ini sebenarnya masih umum. Untuk mengenal lebih lanjut tentang pengertian siklus akuntansi, kita dapat menguraikannya berdasarkan penyusunan katanya.

      Akuntasi adalah sebuah pencatatan, pelaporan dan analisa data keuangan di dalam suatu perusahaan. Jadi kita dapat dengan mudah menarik kesimpulan tentang pengertian dari siklus akuntansi itu.Mengenai mengapa adanya penambahan kata siklus ini sebab alur kerja yang terbentuk ialah suatu lingkaran (circle). Mulai dari terjadinya proses transaksi, pencatatan transaksi di buku jurnal, sampai penyusunan laporan keuangan.   Serta kegiatan itu berulang secara periodik. Di dalam periode tertentu, biasanya proses itu akan kembali ke awal. Kemudian alur perputaran tersebut disebut dengan siklus akuntansi.

 

1.2.      Rumusan masalah

1.            Apa pengertian jurnal penyesuaian?

2.            Apa perlunya jurnal penyesuaian?

3.            Apa Tujuan jurnal penyesuaian ketentuan PABU?

4.            Bagaimana membuat jurnal penyesuaian?

 

1.3.       Tujuan 

1.            Untuk mengetahui apa itu jurnal penyesuaian.

2.            Untuk mengetahui perlunya jurnal penyesuaian.

3.            Untuk mengetahui tujuan jurnal pnyesuaian.

4.            Untuk mengetahui bagaimana membuat jurnal penyesuaian

 

                 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 PENGERTIAN JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode akutansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode.Ayat jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo, dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah saldo yang sebenarnya.

2.2 Perlunya jurnal penyesuaian

Setelah kita paham mengenai pengertian dari jurnal penyesuaian, berikutnya kita akan membahas fungsi dari jurnal penyesuaian, antara lain:

  Perumusan untuk di akhir periode pada akun buku besar. Sehingga, saldo yang tertera tidak berbeda dengan saldo yang seharusnya.

  Untuk mengetahui total atau jumlah beban maupun pendapatan yang dihasilkan selama periode akhir tersebut.

. Tujuan Jurnal Penyesuaian

Setelah kita mengetahui pengertian dan fungsi jurnal penyesuaian, berikutnya kita akan bahas apa saja yang menjadi tujuan dari sebuah jurnal ini, yakni:

  Untuk memisahkan akun-akun yang sifatnya masih campuran menjadi dua macam, yaitu akun riil dan akun nominal.

  Agar di akhir dari sebuah periode, akun-akun riil bisa menunjukkan jumlah yang pasti. Ini diutamakan bagi akun riil yang berjenis hutang dan aktiva dalam sebuah neraca.

  Untuk dapat memberikan gambaran total pendapatan yang ada di dalam akun-akun nominal pada sebuah periode akhir. Jadi, jurnal penyesuaian akan memberikan kita gambaran jumlah beban beserta jumlah pendapatan yang valid. Meminimalisir adanya kesalahan akibat pos-pos antisipasi.

2.3 JURNAL PENYESUAIAN KETENTUAN PABU

Beberapa ketentuan di PABU prinsip prinsip akuntansi berterima ummum (PABU) mendasarkan diri pada konsep konsep dasar,asumsi (anggapam) maupunhal hal mendasar lainnya yang dimaksudkan adalah agar informasi akuntansi yang dihasilkanmemenuhi krakteristik yang ditetapkan, beberapa ketentuan penting adalah sbb :

a.       Basis akrual : aakutansi menggunakan dasar waktu dalam pengakuan baya dan pendapatan, bukan menggunakan dasar kas

b.      Alokasi kos : kos harga (harga perolehan) akiva yang memberi manfaat untuk lebih dari satu periode dialokasikan sebagai biaya ke periode periode yg mendapatkan manfaat dari aktiva tersebut.

c.       Konservatisme (consrervatism) : akutansi segera mengkakui biaya/rugi potensial yang kemungkinan besar terjadi dimasa datang, sedangkan pendapatan / laba hanya diakui jika telah benar benar terjadi.

 

2.4 Jurnal penyesuaian karena kesalahan pencatatan

Bentuk Kesalahan Pencatatan Akuntansi. Umumnya setiap terjadi kesalahan dalam pencatatan akuntansi jika memungkinkan seharusnya perlu dilakukan tindakan koreksi. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat tidak semua kesalahan dalam akuntansi membutuhkan jurnal koreksi dengan dalil bahwa kesalahan tersebut akan betul dengan sendirinya di periode bulan atau tahun berikutnya. Jurnal koreksi kesalahan untuk periode yang sama Terdapat dua Jenis kesalahan yang biasanya diketahui dalam periode yang sama. Kedau jenis kesalahan itu meliputi kesalahan klasifikasi dan kesalahan jumlah.  Jurnal koreksi kesalahan untuk periode yang berbeda. Kesalahan pencatatan yang terjadi pada periode sebelumnya maka berpengaruh terhadap Kesalahan yang berpengaruh terhadap akun Neraca Untuk jenis kesalahan ini, maka mulai dari laporan kas sampai pada laporan laba ditahan memungkinkan untuk semuanya di koreksi. Dengan alasan karena tidak ada istilah tutup buku untuk akun-akun jenis ini. Kesalahan yang berpengaruh terhadap akun Laba Rugi

      Untuk jenis kesalahan yang berpengaruh terhadap akun-akun laba rugi tidak perlu dilakukan koreksi. Ada dua alasan mengapa kesalahan tidak perlu dilakukannya koreksi pada akun-akun laba rugi, dan berikut ini adalah alasannya :

Alasan pertama, kelompok akun-akun laba rugi sudah ditutup pada akhir masa periode saat terjadi kesalahan. Yang artinya akun-akun tersebut di akhir periode sudah di nol kan, jadi tidak akan dibawa ke periode berikutnya.

Alasan kedua, pada masa akhir periode, baik di laba/rugi maupun saldo akhir pada neraca, saat kesalahan terjadi sudah dalam kondisi benar.

 

                   kesalahan

               Prosedur koreksi

Ayat jurnal tidak benar tetapi belum atau tidak di poskan

Coret kesalahan tersebyt dan kemudian cantumkan judul atau jumlah yang bnar 

Ayat jurnal sudah benar, akan tetapi diposkan secara keliru

Coret kesalahan tersebut dan lakukan pengeposan ulang dengan benar

Ayat jurnal tidak benar dan sudah di poskan

Buatlah jurnal pemosan untuk mengoreksi kesalahan tersebut

 

2.5 MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN

pada dasarnya untuk membuat jurnal penyesuaian tidak sulit kok, akan tetapi yang perlu anda garis bawahi ialah mengetahui perilaku transaksi yang terjadi. Serta bisa mengetahui aturan debet kredit dalam akuntansi juga sangatlah penting sebagai acuan dasar ketika akan menysusun ayat jurnal penyesuaian ini.

1.  Jurnal Penyesuaian Beban / Biaya Dibayar di Muka

Acapkali perusahaan sudah membayar beban untuk beberapa periode mendatang, dimana beban ini dikenal sebagai beba dibayar dimuka. Maka, jika anda menemukan beban yang seharunya dibayarkan pada periode mendatang, maka wajib dihitung  beban mana yang seharunya dialporkan pada periode yang berkalitan(saat ini).

Contoh :

Neraca saldo akun asuransi memperlihatkan nilai Rp 3.600.000 dan pada akhir periode informasi saldo akun memperlihatkan saldo yang tersisa sebanyak Rp 3.000.000. artinya premi asuransi yang telah menjadi beban ialah Rp 3.600.000 – Rp 3.000.000  = Rp 600.000 (yang seharunya diakui sebagai beban asuransi dan mengurangi dibayar dimukan).

2.  Jurnal Penyesuaian Gedung Dibayar Dimuka

Pada kasus ini tidak berbeda dengan kasus nomor satu. Pada saldo akun sewa dibayar dimuka sebanyak Rp 19.200.000 tidak memperlihatkan keadaan yang sesungguhnya, sebab sudah membayar sewa sejumlah Rp 3.200.000. maka beban sewa bertambah sedangkan sewa dibayar dimuka menjadi berkurang sejumlah Rp 3.200.000

Tanggal

Keterangan

Ref.

Debit

Kredit

 

 

 

 

 

 

2017

Beban Sewa

 

3.200.000

 

 

 

 

 

 

Desember

          Sewa Dibayar Dimuka

 

 

3.200.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.  Jurnal Penyesuaian Piutang Pendapatan

Piutang pendapatan ialah apabila suatu pendapatan telah menjadi  hak perusahaan akan tetapi belum diterima, maka hak tersebut wajib dicatat sebagai pendapatan pada periode tersebut.

Perusahaan sudah menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah yang akan diperoleh Rp 550.000. jumlah itu belumlah termasuk yang ada pada neraca  saldo senilai Rp 15.600.000 (piutang pendapatan perusahaan). Sehingga dicatat untuk mencatat piutang pendapatan serta pendapatan jasa sebanyak Rp 16.150.000

Tanggal

Keterangan

Ref.

Debit

Kredit

 

 

 

 

 

2017

Piutang Pendapatan

 

550.000

 

 

 

 

 

 

Desember

           Pendapatan Jasa

 

 

550.000

 

2.6 PENGERTIAN NERACA LAJUR

    Neraca lajur adalah kertas kerja akuntansi yang terdiri dari beberapa kolom dalam proses penyusunan Laporan Keuangan.Neraca lajur atau kertas kerja difungsikan sebagai alat bantu (tools) untuk membuat laporan keuangan. Dari jenis bidang usahanya, kita mengenal neraca lajur perusahaan dagang, neraca lajur perusahaan jasa, neraca lajur perusahaan manufaktur. Neraca lajur atau kerja akuntansi biasanya digunakan dalam proses pembukuan yang dilakukan secara manual dan semi manual. Neraca lajur juga dapat diartikan kertas kerja ialah ringkasan, rangkuman, atau summary dari tahapan proses penyusunan Laporan Keuangan.

 

2.7  TUJUAN PEMBUATAN NERACA LAJUR

1.      Mempermudah dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.

2.      Menggolongkan dan meringkas informasi yang berasal dari neraca saldo dan penyesuaian sehingga merupakan proses sebelum menyusun laporan keuangan yang formal.

3.      Mempermudah dalam menemukan suatu kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.

4.      Untuk memahami arus data informasi yang berasal dari neraca saldo sampai dengan laporan keuangan termasuk didalamnya jurnal penyesuaian.

 

2.8 PROSES PENYUSUNAN NERACA LAJUR

Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian dan kemudian dengan memasukkan data-data penyesuaian dapatlah ditentukan data-data yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan. Neraca lajur tersebut haruslah disusun berkolom-kolom dan untuk perusahaan dagang atau jasa biasanya terdiri dari 8 kolom yaitu :

      Kolom neraca saldo yang terdiri dari kolom D dan K

      Kolom adjustment yang terdiri dari kolom D dan K

      Kolom rugi laba yang terdiri dari kolom D dan K

      Kolom neraca akhir yang terdiri dari kolom D dan K

Dalam prakteknya bentuk neraca lajur yang banyak digunakan terdiri dari lima pasang kolom dimana tiap-tiap pasang kolom terdiri atas kolom debet dan kredit.

Adapun prosedur yang harus dilaksanakan dalam penyusunan neraca lajur sebagai berikut :

1.  Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis di tengah atas.

2.  Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.

3.  Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan angka-angka dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan dari akun pada neraca saldo ke kolom 1 sebelah debit dan ke 2 sebelah kredit.

4.  Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan memasukkan angka-angka dari jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian. Kolom ke 3 sebelah debit, ke 4 sebelah kredit dan setiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaian tidaklah dijurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan keuangan telah disiapkan.

5.  Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3 dan 4) dari masing-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6 (neraca saldo setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus dijumlah begitu juga kolom ke 6.

6.  Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu kolom ke 7 debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke 7 dijumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih besar dari pada kolom7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.

7.  Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan, maka dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi (kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang mengalami laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi dari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9

2.9 BENTUK- BENTUK NERACA LAJUR

Bentuk neraca lajur terdiri dari kolom untuk nomor dan nama akun serta 5 pasang kolom debit dan kredit (sehingga seluruhnya menjadi 10 kolom). Judul dari lima pasang kolom debit-kredit tersebut adalah:

1.      Neraca saldo, Neraca saldo ini diambil dari neraca saldo yang telah di bahas sebelumnya. Apabila neraca saldo tidak dibuat, dapat diambil dari setiap akun di buku besar

2.      Jurnal penyesuaian, Data untuk kolom ini diambil dari ayat ayat jurnal penyesuaian yang juga telah dibahas sebelumnya. Debit dan kredit dari ayat jurnal penyesuaian dicantumkan dalam baris yang tepat sesuai dengan nama akun yang dipengaruhi.

3.      Neraca saldo disesuaikan, Kolom ini menunjukkan neraca saldo setelah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian. Saldonya sudah mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Angka dalam kolom ini diperoleh dengan jalan menambah atau mengurangkan angka yang terdapat dalam kolom jurnal penyesuaian pada angka yang terdapat pada neraca saldo. Saldo akun yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance)

4.      Laporan laba rugi  dan neraca, Pada tahap Neraca saldo disesuaikan telah mencakupi semua informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan. Tahap selanjutnya adalah memindahkan saldo setiap akun yang ada ke kolom laporan keuangan yang tepat. Aturan pemindahan didasarkan atas jenis akun yang bersangkutan. Akun aktiva, kewajiban dan modal dipindahkan ke kolom neraca. Akun pendapatan dan beban dipindahkan ke laba rugi. Perlu dicatat bahwa walaupun akun modal dan prive dipindahkan ke kolom neraca, mereka juga akan digunakan dalam penyusunan laporan perubahan modal.

Setelah semua saldo akun yang ada dipindahkan, masing kolom dari kelima kolom dijumlahkan. Laba atau rugi bersih dapat dicari dengan mengurangkan jumlah debit pada jumlah kredit kolom “laporan laba rugi”. Apabila jumlah kolom kredit lebih besar dibandingkan dengan jumlah kolom debit, maka kelebihan ini merupakan laba bersih. Sebaliknya apabila kolom debit lebih besar dari kolom kredit maka sisanya adalah rugi bersih.

2.10     MEMBUAT NERACA LAJUR

   Dalam membuat neraca lajur sebenarnya tidak banyak proses pencatatan dan penghitungan yang dilakukan, karena tinggal memindahkan beberapa data dari pencatatan lain yang sudah ada. Namun dalam proses memindahkan data tersebut perlu diperhatikan untuk mengecek kembali apakah data yang tertera sudah benar. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi neraca lajur yaitu untuk memeriksa kembali data dan menghindari kesalahan pencatatan keuangan.

Untuk gambaran lebih jelasnya mengenai pencatatan neraca lajur, berikut adalah proses yang perlu dilakukan dalam membuat neraca lajur:

1.Membuat Format dan Kolom Neraca Lajur

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat format dan kolom yang dibutuhkan dalam neraca lajur. Untuk format neraca, di bagian atas harus ditulis nama perusahaan, judul “Neraca Lajur”, dan periode pencatatan.   Sedangkan kolom yang harus dibuat berjumlah total 7 kolom, satu untuk Nama Akun dan 6 untuk golongan lajur (Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Neraca, dan Laba Rugi). Enam golongan kolom ini harus dibuat dua sisi yang menunjukkan Debet (D) dan Kredit (K).

2. Memasukkan Data dari Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah mengisi kolom-kolom yang telah dibuat, mulai dari Nama Akun dan Neraca Saldo. Kolom ini diisi dengan memasukkan data dari neraca saldo yang memuat data saldo akhir setiap akun berdasarkan pencatatan buku besar perusahaan. Untuk kolom Penyesuaian, data dimasukkan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya secara terpisah. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran yang benar-benar terjadi agar dapat menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

3. Menghitung Saldo yang Telah Disesuaikan

Setelah data pada kolom Neraca Saldo dan Penyesuaian terisi, selanjutnya kita perlu menghitung saldo pada akun yang mengalami penyesuaian. Perhitungan ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi saldo dalam kolom Neraca Saldo dengan saldo dalam kolom Penyesuaian.   Saldo yang telah dihitung dan disesuaikan kemudian diletakkan dalam kolom Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Isi saldo dalam kolom ini juga yang akan dipindahkan untuk mengisi kolom Neraca tanpa melakukan perubahan apapun

4. Mengisi dan Menghitung Kolom Laba Rugi

Untuk mengisi kolom Laba Rugi, data yang dimasukkan berasal dari kolom sebelumnya yaitu Neraca. Namun tidak semua data dipindahkan, hanya dari akun pendapatan dan beban-beban saja. Data ini yang kemudian dihitung untuk mendapatkan saldo laba atau rugi perusahaan. Setelah itu, neraca lajur pun telah selesai dibuat dan siap digunakan untuk keperluan selanjutnya.. Berikut ini contoh format yang bisa kamu jadikan referensi. 

No Akun

Nama Akun

Neraca Saldo

Penyesuaian

Neraca Saldo Setelah

Penyesuaian

Laba Rugi

Neraca

 

 

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

Debet

Kredit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III PENUTUP

3.1  Kesimpulan

        jurnal penyesuaian Persediaan terdiri dari Beban yang masih harus dibayar dicatat menggunakan Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka Pendapatan diterima di muka disesuaikan menggunakan Buku besar pembantu utang dagang Buku besar pembantu piutang dagang Pendekatan ikhtisar laba rugi Pendekatan harga periodik penjualan. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilain akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenarnya.

                Neraca Lajur (worksheet) merupakan lembar kerja untuk merangkum informasi buku besar yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

 

3.2   Saran

Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini:

1.      Diharapkan makalah ini bisa bermanfaat pada keilmuan yang selanjutnya yang akan menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.

2.      Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar manusia yang ada di dunia ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.sunan-ampel.ac.id/vidiagati/2010/11/11/jurnal-penyesuaian-pengantar-akuntansimateri-jumat-12-november-2010/ https://widiastutidyah.wordpress.com/2011/11/22/pengantar-akuntansi-jurnal-penyesuaian/ https://www.slideshare.net/rifkyapriandi/jurnal-penyesuaian-50493896 http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/jurnal-penyesuaian-contoh-jurnal.html

Simamora, Henri. 2000. AKUNTANSI Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid I. Jakarta :

Salemba Empat.

Muawanah, Umi. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid I Untuk

SMK. Klaten : Macana Jaya Cemerlang.

 

Posting Komentar

0 Komentar